Gunung Marapi Kembali Bergejolak: Dua Kali Erupsi Dahsyat Pagi Ini, Warga Diimbau Waspada
Gunung Marapi, salah satu gunung berapi paling aktif di Sumatera Barat, kembali menunjukkan aktivitas vulkanik mengkhawatirkan dengan dua kali erupsi pada Sabtu pagi (11/11/2023). Letusan pertama terjadi pukul 06.00 WIB disusul letusan kedua yang lebih kuat pada pukul 08.30 WIB, menggetarkan wilayah sekitarnya.
Detil Kronologi Erupsi yang Menggemparkan
Erupsi Pertama (06.00 WIB):
-
Ketinggian kolom abu: 800 meter
-
Arah hembusan: Timur laut
-
Durasi: Sekitar 12 menit
-
Dampak: Hujan abu tipis di Nagari Lasi
Erupsi Kedua (08.30 WIB):
-
Ketinggian kolom abu: 1.000-1.200 meter
-
Dentuman terdengar hingga radius 10 km
-
Arah hembusan: Timur-Tenggara
-
Material vulkanik: Abu, pasir, dan kerikil vulkanik
-
Dampak: Hujan abu medium di Kecamatan Canduang dan Baso
Respons Cepat PVMBG dan Pemerintah Daerah
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) langsung menaikkan status waspada dengan menerbitkan rekomendasi:
-
Zona Bahaya
-
Radius 3 km dari puncak dinyatakan zona terlarang
-
Radius 4,5 km untuk aktivitas pendakian
-
-
Imbauan Masyarakat
-
Hindari aktivitas di sepanjang aliran sungai berhulu di Marapi
-
Gunakan masker bila terjadi hujan abu
-
Siapkan evakuasi mandiri untuk warga terdekat
-
-
Monitoring Intensif
-
6 seismograf terus merekam aktivitas
-
Pengamatan visual 24 jam
-
Analisis gas vulkanik harian
-
Dampak Gunung Marapi Langsung pada Masyarakat
Beberapa efek yang langsung dirasakan warga:
-
Gangguan Pernapasan
-
Keluhan ISPA meningkat di Nagari Sungai Pua
-
Distribusi 5.000 masker darurat
-
-
Gangguan Transportasi
-
Jarak pandang berkurang di Jalan Raya Bukittinggi-Payakumbuh
-
Penerbangan di Bandara Minangkabau masih normal
-
-
Gangguan Ekonomi
-
Pasar tradisional di Canduang sepi pengunjung
-
Aktivitas pertanian di lereng terhenti sementara
-
Persiapan Menghadapi Skenario Terburuk Gunung Marapi
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) telah menyiapkan:
-
Posko Darurat
-
3 lokasi di Kecamatan terdekat
-
Tim siaga 24 jam
-
-
Rute Evakuasi
-
5 jalur alternatif telah ditandai
-
Titik kumpul di sekolah dan balai nagari
-
-
Logistik Darurat
-
100 tenda pengungsian siap pasang
-
Stok makanan untuk 3.000 orang selama seminggu
-
Respons Warga dan Kisah Mereka
Mariam (45), warga Nagari Lasi bercerita:
“Suara letusannya seperti truk besar nabrak rumah. Kami langsung bangun dan lihat langit sudah gelap oleh abu.”
Fadli, pemandu wisata mengatakan:
“Semua pendakian kami batalkan sampai pemberitahuan lebih lanjut. Ini untuk keselamatan semua pihak.”

Baca Juga: Panglima TNI: Filipina Janji Bebaskan Lima WNI yang Disandera Abu Sayyaf
Analisis Ahli Vulkanologi
Dr. Devy Kamil Syahbana dari PVMBG menjelaskan:
“Pola erupsi Marapi saat ini masih dalam karakter normalnya. Namun kewaspadaan tetap perlu karena magma dangkal bisa memicu letusan lebih besar.”
Sejarah Aktivitas Gunung Marapi
Gunung setinggi 2.891 mdpl ini memiliki catatan:
-
4 letusan besar dalam 20 tahun terakhir
-
Erupsi terakhir 2022 menewaskan 2 pendaki
-
Rata-rata interval erupsi 2-3 tahun
Antisipasi Jangka Panjang
Pemerintah menyiapkan program:
-
Pemetaan Bahaya Detail
-
Update peta kawasan rawan
-
Sistem peringatan dini berbasis IoT
-
-
Edukasi Masyarakat
-
Simulasi rutin di sekolah
-
Pelatihan evakuasi mandiri
-
-
Penegakan Aturan Pendakian
-
Sistem izin lebih ketat
-
Sensor pendaki di zona bahaya
-
Kesimpulan: Kewaspadaan Bersama Gunung Marapi
Erupsi pagi ini menjadi pengingat bahwa Marapi tetap gunung aktif yang tak bisa dipandang remeh. Masyarakat diimbau:
-
Pantau informasi resmi PVMBG
-
Hindari penyebaran hoax
-
Siapkan tas darurat keluarga
Dengan kewaspadaan dan persiapan memadai, risiko bencana dapat diminimalkan. Pemerintah dan warga harus terus bersinergi menghadapi ancaman vulkanik ini.